Program KB Sebagai Upaya dalam Menekan Tingginya Fertilisasi di Indonesia

Program KB Sebagai Upaya dalam Menekan Tingginya Fertilisasi di Indonesia

Inhil,_Bertambahnya penduduk Indonesia dari tahun ke tahun merupakan awal permasalahan bagi Indonesia apabila sumber daya manusia yang membludak itu tidak didukung dengan pendidikan, lapangan pekerjaan, dan kehidupan yang layak. Pertambahan penduduk disebabkan karena angka fertilisasi yang tinggi.


Masyarakat kalangan bawah cenderung memiliki anak lebih dari tiga. Anggapan tersebut bukan hanya sebuah isapan jempol, tetapi anggapan tersebut merupakan hasil riset dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada sejumlah provinsi.

Menurutnya Selaku Sekretaris Dp2kbp3a inhil melalui Edwin sebagai Penata KKB Ahli muda Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah belum sepenuhnya tepat kepada sasaran yang ingin di tuju. Ketidaktepatan sasaran tersebut disebabkan karena, selasa, (2/5/23) 

1. Banyak Anak Banyak Rezeki

Masyarakat miskin masih beranggapan bahwa anak merupakan sebuah investasi, bahkan orang dahulu menyebutkan,”banyak anak banyak rezeki”. Mereka beranggapan seorang anak mampu membantu perekonomian keluarga dengan menjadi tenaga kerja, atau membantu profesi orang tuanya sehingga salah satu program KB pemerintah belum juga mampu mengatasi permasalahan angka fertilisasi yang tinggi di Indonesia.

2. Kurangnya pemahaman mengenai program keluarga berencana

Kurangnya pemahaman mengenai program keluarga berencana yang dibuat oleh pemerintah. Ketidakpahaman tersebut bisa jadi karena tingkat pendidikan yang rendah. Masyarakat yang berada pada garis kemiskinan cenderung takut akan biaya dan alat yang digunakan oleh program keluarga berencana.

3. Satu-satunya hiburan masyarakat miskin
Mari kita bandingkan masyarakat kalangan atas dengan masyarakat kalangan bawah. Masyarakat kalangan atas memiliki berbagai hiburan untuk mendapatkan kesenangan, hal ini karena mereka didukung dengan perekenomian yang kuat.

Pertambahan penduduk berdampak kepada kemiskinan jika penduduk yang bertambah tersebut tidak didukung dengan pendidikan yang tinggi, pengenalan teknologi dan bahasa, lapangan pekerjaan yang memadai, dan kehidupan yang layak.

Kemiskinan di Indonesia yang tidak merata dan kurangnya pembangunan infrastruktur berdampak kepada ketidak stabilan sistem ketatanegaraan. 

Berita Lainnya

Index